DOOM Eternal: Ledakan Aksi dan Adrenalin dalam Dunia Neraka Digital

JAKARTA, nintendotimes.com – Saya masih ingat betul ketika pertama kali memainkan DOOM Eternal. Awalnya, saya hanya ingin mencoba sebentar, tetapi ternyata saya tenggelam berjam-jam dalam dunia penuh kekacauan, monster, dan darah ini. Game ini bukan sekadar lanjutan dari DOOM (2016), melainkan evolusi besar dalam genre first-person shooter. Dengan sistem pertempuran yang agresif, gerakan cepat, dan desain level yang rumit, DOOM Eternal benar-benar menantang sekaligus memuaskan.
Latar Cerita yang Kental dan Penuh Ketegangan
Sejak awal permainan, kita langsung disuguhkan narasi yang lebih mendalam. Planet Bumi telah dikuasai oleh kekuatan iblis. Di sinilah DOOM Slayer, karakter utama yang ikonik, kembali dengan misi tunggal: menghancurkan setiap iblis yang menghalangi jalannya. Meskipun jalan cerita bukanlah daya tarik utama dalam game DOOM sebelumnya, kali ini narasi terasa lebih hidup. Bahkan, saya merasa cerita ini memperkuat motivasi dalam setiap pertempuran.
Desain Dunia yang Lebih Luas dan Interaktif
Kemudian, saya sadar bahwa level design di DOOM Eternal lebih rumit dan bervariasi dibandingkan seri sebelumnya. Tidak hanya sekadar koridor dan ruangan terbuka, tapi juga banyak area vertikal yang memaksa kita berpikir cepat. Saya harus melompat, mendaki dinding, bahkan menggunakan dash di udara untuk melanjutkan perjalanan. Ini membuat pengalaman bermain jauh lebih dinamis. Selain itu, eksplorasi tersembunyi menjadi hal menyenangkan yang memicu rasa ingin tahu saya.
Sistem Pertempuran yang Lebih Brutal dan Strategis
Berbeda dengan kebanyakan game FPS yang mengandalkan sistem tembak-menembak biasa, DOOM Eternal menuntut strategi agresif. Kita tidak bisa hanya bersembunyi dan menunggu waktu. Sebaliknya, saya harus aktif menyerang musuh, mengatur sumber daya seperti health, armor, dan ammo melalui mekanisme tertentu: glory kill, flame belch, dan chainsaw kill. Transisi antar metode serangan ini membuat permainan terasa lebih hidup.
Pilihan Senjata yang Variatif dan Maut
Saat saya memainkan DOOM Eternal, saya merasa seperti dipersenjatai oleh dewa perang. Dari Combat Shotgun hingga BFG 9000, setiap senjata memiliki rasa unik tersendiri. Bahkan, saya bisa menambahkan modifikasi pada senjata yang membuat strategi saya semakin fleksibel. Sebagai contoh, Sticky Bombs pada shotgun sangat efektif melawan musuh besar seperti Cacodemon, sedangkan Precision Bolt pada Heavy Cannon sangat membantu saat menghadapi target jauh. Peralihan senjata pun terasa sangat mulus.
Musuh yang Semakin Menantang dan Variatif
Tentu saja, tidak akan lengkap jika kita membahas DOOM Eternal tanpa menyebutkan musuh-musuhnya. Mulai dari Imps yang gesit, Mancubus yang kuat, hingga Marauder yang sangat menyebalkan, semuanya memberi tantangan yang berbeda. Saya pribadi merasa bangga ketika berhasil mengalahkan Archvile, karena butuh strategi dan ketepatan waktu yang pas. Musuh tidak hanya kuat, tetapi juga punya AI yang lebih pintar.
Platforming yang Tambah Seru
Uniknya, DOOM Eternal juga menambahkan elemen platforming yang cukup dominan. Awalnya saya agak kaget karena game FPS biasanya tidak menonjolkan elemen ini. Akan tetapi, semakin saya bermain, semakin saya terbiasa dan justru menikmati saat-saat saya harus meloncat dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan, kadang saya harus menghentikan pertempuran sejenak hanya untuk fokus melewati rintangan.
Grafik dan Desain Visual yang Menakjubkan
Kalau kita bicara soal tampilan visual, DOOM Eternal adalah salah satu yang terbaik. Desain dunia yang suram dan penuh warna merah darah sangat kontras tapi memanjakan mata. Detail karakter, efek ledakan, hingga animasi glory kill semuanya dibuat dengan teliti. Saya sering kali berhenti sejenak hanya untuk mengagumi pemandangan atau detil di lingkungan sekitar. Bahkan pada pengaturan grafik medium, game ini tetap tampak memukau.
Musik dan Suara yang Meningkatkan Intensitas
Tidak bisa dipungkiri, musik dalam DOOM Eternal memainkan peran besar dalam membangun suasana. Ketika saya mendengar suara gitar berat khas metal mulai mengalun, saya tahu bahwa pertempuran besar akan segera dimulai. Mick Gordon, komposer game ini, berhasil menciptakan irama yang seolah berdetak mengikuti kecepatan jantung pemain. Efek suara senjata dan monster pun terdengar tajam, realistis, dan mendalam.
DOOM Eternal Antarmuka dan Navigasi yang Lebih Intuitif
Selanjutnya, saya ingin membahas sistem UI (user interface) yang ditampilkan secara efisien. Bar indikator kesehatan, peluru, dan armor mudah terlihat tanpa mengganggu pandangan. Selain itu, peta dalam game sangat membantu saya saat menjelajah atau mencari rahasia tersembunyi. Navigasi dalam Fortress of Doom juga sangat menyenangkan dan bebas hambatan.
Pengalaman Online dan Multiplayer
Selain kampanye utama, DOOM Eternal juga menyediakan mode multiplayer bernama Battlemode. Di sini, saya bisa bermain sebagai DOOM Slayer melawan dua iblis yang dikendalikan pemain lain. Walaupun tidak sebanyak Deathmatch klasik, mode ini cukup menyegarkan. Interaksi antar pemain membawa nuansa baru, meski saya tetap lebih suka bermain solo.
DOOM Eternal Tingkat Kesulitan yang Bisa Disesuaikan
Menariknya, DOOM Eternal menawarkan beberapa tingkat kesulitan yang bisa disesuaikan dengan gaya bermain kita. Saya memulai dengan mode Hurt Me Plenty, dan itu pun sudah membuat saya kewalahan di beberapa bagian. Namun, bagi yang ingin tantangan lebih, tersedia mode Ultra-Nightmare di mana kematian berarti mengulang dari awal. Mode ini sungguh menguji konsistensi dan ketangguhan mental.
DOOM Eternal Kustomisasi dan Skin Slayer yang Keren
Salah satu fitur baru yang saya sukai adalah sistem kosmetik. Saya bisa membuka berbagai skin untuk DOOM Slayer dengan menyelesaikan misi, tantangan, atau mengumpulkan XP. Bahkan, beberapa skin seperti Classic Doomguy atau Unicorn Slayer cukup lucu untuk menyegarkan suasana. Meskipun tidak memengaruhi gameplay, fitur ini membuat permainan terasa lebih personal.
Konten Tambahan dan Ekspansi
Setelah menyelesaikan kampanye utama, saya mencoba ekspansi seperti The Ancient Gods Part I dan II. Menariknya, ekspansi ini tidak memerlukan base game untuk dimainkan, tapi tetap melanjutkan cerita utama. Tingkat kesulitan yang ditawarkan pun jauh lebih tinggi. Saya merasa seperti menghadapi ujian akhir saat melawan musuh baru yang lebih ganas dan cepat.
DOOM Eternal Sebagai Pelajaran Ketekunan
Dari pengalaman saya, bermain DOOM Eternal tidak hanya melatih refleks dan strategi, tetapi juga ketekunan. Beberapa bagian game benar-benar sulit dan membuat saya gagal berkali-kali. Namun, setelah terus mencoba dan akhirnya berhasil, ada kepuasan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pelajaran ini saya bawa ke kehidupan sehari-hari: bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan.
Perbandingan Singkat dengan DOOM Eternal (2016)
Meskipun DOOM (2016) sangat mengesankan, DOOM Eternal berhasil naik kelas dengan penambahan berbagai fitur dan mekanik. Desain musuh lebih kompleks, level lebih luas, dan gameplay lebih strategis. Saya merasa seolah mendapatkan versi DOOM yang lebih dewasa dan menantang. Secara keseluruhan, DOOM Eternal berhasil mempertahankan esensi brutal sambil memberikan pengalaman baru yang segar.
Rekomendasi Bagi Pemain Baru
Bagi Anda yang belum pernah memainkan DOOM Eternal, saya sangat menyarankan mencobanya. Namun, bersiaplah untuk pengalaman yang intens. Gunakan headphone untuk mendapatkan suasana yang lebih imersif, dan jangan lupa untuk belajar memanfaatkan semua fitur pertempuran. Jika bisa, mainkan game ini dengan kontroler atau mouse gaming agar gerakan lebih presisi.
DOOM Eternal Pengalaman Pribadi Saya yang Tak Terlupakan
Salah satu momen terbaik saya saat memainkan DOOM Eternal terjadi ketika saya berhasil menyelesaikan pertempuran panjang tanpa sekarat satu kali pun. Saat itu, saya merasa seperti benar-benar menjadi Doom Slayer. Adrenalin mengalir, jantung berdebar kencang, dan saya tertawa sendiri di depan layar. Momen seperti itu yang membuat saya betah kembali ke game ini berulang kali.
DOOM Eternal Bukan Sekadar Game, Tapi Pengalaman
Secara keseluruhan, DOOM Eternal adalah mahakarya aksi yang tidak boleh dilewatkan. Dengan gameplay cepat, mekanik unik, dan visual yang mengesankan, game ini benar-benar menantang pemainnya. Selain itu, sistem pertarungan yang mendorong agresivitas membuat permainan ini terasa sangat hidup. Tidak heran jika banyak penggemar game aksi menyebutnya sebagai salah satu FPS terbaik sepanjang masa.
Temukan informasi lengkapnya Tentang: Gaming
Baca Juga Artikel Berikut: Menjelajahi Dunia Shadow Fight 3: Aksi, Strategi, dan Seni Bela Diri dalam Genggaman