Onmyoji Arena: Pertarungan MOBA dengan Sentuhan Mistik

Onmyoji Arena

Jakarta, nintendotimes.com – Di tengah dominasi game MOBA populer seperti Mobile Legends atau Arena of Valor, Onmyoji Arena muncul sebagai angin segar dengan identitas yang unik. Dikembangkan oleh NetEase Games, game ini memadukan formula MOBA 5v5 yang sudah akrab dengan pemain, namun dibungkus dalam nuansa mistik Jepang yang kental—mulai dari desain karakter, latar musik, hingga detail peta yang terasa seperti masuk ke dunia anime fantasi.

Bagi penggemar serial Onmyoji versi RPG, game ini adalah spin-off yang membawa para shikigami—makhluk mistis dan karakter dari cerita asli—ke dalam pertempuran real-time. Namun, bagi pemain baru yang belum pernah menyentuh semesta Onmyoji, game ini tetap ramah dan mampu memikat lewat gameplay yang solid.

Seorang gamer di Bandung yang sebelumnya “alergi” MOBA pernah mengaku jadi ketagihan Onmyoji Arena. Alasannya sederhana: “Beda aja auranya. Mainnya serius, tapi sambil nikmatin musik dan visual yang indah. Rasanya kayak nonton anime sambil mabar.”

Desain Visual dan Atmosfer Mistik

Onmyoji Arena

Salah satu hal pertama yang akan membuat pemain terkesima adalah kualitas visual. Onmyoji Arena menghadirkan peta pertempuran dengan arsitektur bergaya Jepang kuno, pohon sakura yang berguguran, hingga lampion-lampion yang menyala saat malam tiba. Detail ini membuat setiap pertandingan terasa seperti bagian dari cerita, bukan sekadar pertempuran kompetitif.

Karakter dalam game, yang disebut shikigami, memiliki desain kostum dan animasi serangan yang sangat halus. Ada shikigami yang anggun seperti Yoto Hime dengan pedangnya yang memancarkan cahaya biru, atau Kuro Mujou yang aura gelapnya memunculkan rasa gentar pada lawan.

Musik latar menggunakan instrumen tradisional Jepang seperti shamisen dan shakuhachi, dikombinasikan dengan elemen musik modern. Saat pertandingan memasuki fase sengit, tempo musik meningkat, menciptakan atmosfer yang membuat pemain ikut terbawa suasana.

Tak sedikit cosplayer yang terinspirasi membuat kostum shikigami favorit mereka. Di sebuah event game di Jakarta, saya sempat bertemu seorang cosplayer yang memerankan Enma. Katanya, “Desainnya kompleks, tapi justru itu tantangannya. Kalau berhasil, hasil fotonya luar biasa.”

Gameplay dan Mekanik yang Membuat Ketagihan

Secara garis besar, Onmyoji Arena mempertahankan formula MOBA klasik: dua tim berisi lima pemain bertarung untuk menghancurkan markas lawan, dengan jalur (lane) dan area hutan yang dipenuhi monster netral. Namun, ada beberapa elemen unik yang membedakannya dari MOBA lain:

  1. Tanpa Sistem Rune atau Arcana
    Tidak ada fitur pay-to-win seperti rune atau arcana permanen yang memberi keuntungan stat tambahan. Semua pemain memulai pertandingan dengan level dan peluang yang sama, sehingga skill dan strategi menjadi faktor utama.

  2. Beragam Mode Permainan
    Selain mode 5v5 standar, ada mode Battle Royale, Shikigami Defense, hingga event musiman dengan aturan unik.

  3. Sistem Shikigami
    Setiap shikigami memiliki empat kemampuan aktif dan satu pasif, dengan gaya bermain yang berbeda-beda: dari assassin cepat, mage dengan kontrol area, hingga tank tebal yang melindungi tim.

  4. Item dan Build yang Dinamis
    Pemain bisa menyesuaikan build item selama permainan untuk menghadapi strategi lawan.

Ada satu momen lucu yang sering dibagikan komunitas: seorang pemain menggunakan shikigami Kuro dalam mode battle royale, berhasil bertahan sendirian melawan tiga lawan dengan memanfaatkan skill teleportasi dan jebakan. Video tersebut viral di media sosial, membuktikan bahwa strategi cerdas bisa mengalahkan kekuatan jumlah.

Strategi Bermain dan Peran Penting Komunikasi

Bagi pemain baru, memahami peran dalam tim adalah kunci. Onmyoji Arena memiliki lima peran utama:

  • Samurai (Fighter) – seimbang antara menyerang dan bertahan.

  • Marksman – fokus memberikan damage jarak jauh.

  • Mage – pengendali area dengan sihir.

  • Tank – pelindung tim yang menyerap damage.

  • Assassin – pemburu lawan dengan mobilitas tinggi.

Komunikasi sangat penting, baik melalui voice chat maupun sinyal cepat di layar. Mengatur waktu untuk mengambil objektif seperti Spirit Beast atau Demon Parade bisa menjadi penentu kemenangan.

Tips yang sering dibagikan pemain veteran:

  • Kuasai 2–3 Shikigami untuk setiap peran, agar fleksibel saat draft pick.

  • Perhatikan Map – jangan hanya fokus pada lane sendiri. Rotasi yang tepat waktu bisa membantu tim memenangkan pertarungan kecil (skirmish).

  • Gunakan Ward – meletakkan ward di area strategis membantu mencegah gank mendadak.

Seorang pemain kompetitif asal Surabaya pernah berkata, “Di Onmyoji Arena, teamwork itu segalanya. Mau jago mekanik pun kalau nggak bisa kerja sama, susah menang.”

Komunitas, eSports, dan Masa Depan Onmyoji Arena

Meski tidak sebesar MOBA mainstream, komunitas Onmyoji Arena cukup solid dan aktif, terutama di Asia Tenggara. Turnamen komunitas rutin digelar, dengan hadiah yang mungkin tidak sebesar kompetisi besar, tetapi atmosfernya hangat dan penuh semangat.

NetEase juga rutin menghadirkan pembaruan—mulai dari shikigami baru, skin dengan desain artistik, hingga event kolaborasi dengan anime terkenal. Pembaruan ini menjaga minat pemain lama dan menarik pemain baru.

Dalam beberapa tahun terakhir, Onmyoji Arena juga mulai menapaki panggung eSports internasional, dengan turnamen seperti Onmyoji Arena Pro League di China. Walau ekosistem eSports-nya belum sebesar MOBA raksasa, potensinya tetap ada, terutama jika komunitas global terus tumbuh.

Ada prediksi dari beberapa pengamat game bahwa Onmyoji Arena bisa menjadi alternatif kuat bagi pemain MOBA yang mencari pengalaman berbeda—lebih artistik, bebas pay-to-win, dan kaya unsur budaya Jepang.

Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming

Baca Juga Artikel Dari: Menyelami Dunia Phantom Brave: JRPG Unik yang Penuh Warna dan Makna

Author