Persona 5 Royal: Game JRPG Fenomenal yang Membentuk Ikon

Persona 5 Royal

Jakarta, nintendotimes.com – Bayangkan sebuah game di mana Anda bukan sekadar mengendalikan karakter, tapi benar-benar hidup sebagai mereka. Itulah yang ditawarkan Persona 5 Royal. Dirilis pertama kali di Jepang pada 2019 oleh Atlus, game ini bukan hanya sekadar versi tambahan dari Persona 5 (2016), melainkan edisi penyempurnaan dengan konten ekstra, karakter baru, hingga cerita yang lebih dalam.

Sejak awal rilisnya, Persona 5 Royal mendapat sambutan luar biasa, baik di Jepang maupun pasar global. Kritikus game menyebutnya sebagai salah satu JRPG paling penting dalam dua dekade terakhir. Media besar di Indonesia pun tak ketinggalan menyoroti bagaimana game ini berhasil memadukan unsur cerita yang mendalam dengan gameplay penuh gaya.

Ceritanya mengikuti seorang remaja SMA yang dituduh melakukan kejahatan yang tidak dilakukannya. Ia dipindahkan ke sekolah baru di Tokyo, lalu menemukan kemampuan untuk memasuki “Metaverse,” dunia lain di mana keinginan buruk manusia termanifestasi dalam bentuk istana (Palace). Bersama kelompok bernama Phantom Thieves, ia berjuang untuk “mencuri hati” para koruptor, penjahat, atau siapa saja yang merugikan orang lain.

Tidak berlebihan jika banyak gamer menyebut Persona 5 Royal sebagai “game JRPG yang terasa seperti film animasi panjang.” Dari opening scene dengan musik jazzy hingga dialog penuh intrik, semua terasa sinematik dan memikat.

Cerita dan Karakter: Menghidupkan Dunia Anak Muda Jepang

Persona 5 Royal

Daya tarik utama Persona 5 Royal jelas ada pada ceritanya. Mengusung tema pemberontakan anak muda melawan ketidakadilan sosial, game ini relevan dengan banyak pemain, termasuk generasi milenial dan Gen Z.

Tokoh utama, yang dikenal sebagai Joker, hanyalah siswa biasa dengan wajah dingin dan misterius. Namun, di balik topengnya ia adalah pemimpin kelompok Phantom Thieves. Karakter-karakter lain pun sangat beragam, mulai dari Ryuji yang penuh semangat, Ann yang berjiwa sosial, Morgana si kucing misterius, hingga Makoto sang pelajar teladan.

Dalam edisi Royal, hadir karakter baru seperti Kasumi Yoshizawa, seorang atlet senam artistik yang menambahkan dimensi baru pada cerita. Kasumi bukan hanya sekadar tambahan, melainkan membawa narasi emosional yang membuat pemain semakin larut. Ada juga Dr. Takuto Maruki, konselor sekolah yang secara perlahan membuka cerita tambahan penting menuju akhir game.

Yang membuat cerita Persona 5 Royal unik adalah bagaimana pemain terlibat dalam kehidupan sehari-hari para karakter. Anda tidak hanya bertarung di dungeon, tapi juga pergi sekolah, belajar untuk ujian, bekerja paruh waktu, hingga menjalin hubungan sosial (Confidants) dengan berbagai tokoh. Setiap keputusan kecil memberi dampak, baik dalam cerita maupun kemampuan karakter di medan pertempuran.

Banyak gamer di Indonesia yang mengaku merasa relate dengan kehidupan Joker. Ada yang bilang, “Rasanya kayak benar-benar jadi siswa SMA di Tokyo, tapi dengan kehidupan ganda sebagai pahlawan.” Inilah kekuatan Persona 5 Royal: menghadirkan fantasi, tapi tetap membumi lewat pengalaman sehari-hari.

Gameplay: Perpaduan Dungeon Crawler, Turn-Based Battle, dan Kehidupan Sehari-Hari

Secara gameplay, Persona 5 Royal tetap setia pada akar JRPG klasik: pertarungan turn-based. Namun, inovasi yang ditawarkan membuat sistem ini terasa segar dan modern.

Pertama, ada Palace, dungeon unik yang dirancang sesuai dengan jiwa korup karakter antagonis. Misalnya, seorang guru yang menyalahgunakan kekuasaan digambarkan sebagai raja lalim dalam istana penuh simbolisme. Setiap Palace terasa berbeda, dengan puzzle, musuh, dan atmosfer khas.

Kedua, sistem pertarungan One More membuat setiap pertempuran terasa cepat dan taktis. Jika pemain berhasil menyerang kelemahan musuh, karakter akan mendapat giliran ekstra. Dari sinilah muncul mekanik Baton Pass, di mana giliran bisa diteruskan ke rekan tim untuk melancarkan serangan lebih kuat.

Edisi Royal menambahkan fitur baru seperti Showtime Attack, animasi serangan duo antar-karakter dengan gaya kocak sekaligus mematikan. Selain itu, ada juga mekanik Technical Damage yang diperluas, membuat pemain harus lebih kreatif dalam menyusun strategi.

Di luar dungeon, pemain menjalani kehidupan sehari-hari yang realistis. Ada jadwal sekolah, ujian, hingga aktivitas sosial seperti hangout bersama teman atau mengunjungi kafe. Aktivitas ini bukan sekadar selingan, tapi berpengaruh langsung pada kemampuan tim di dungeon. Misalnya, menghabiskan waktu dengan seorang teman bisa membuka skill baru atau meningkatkan ikatan emosional yang memperkuat pertarungan.

Tidak heran jika banyak yang menyebut Persona 5 Royal sebagai game dengan dua sisi: “simulasi kehidupan SMA” dan “dungeon crawler stylish.” Perpaduan ini membuat game terasa segar meski dimainkan ratusan jam.

Visual dan Musik: Dunia Penuh Gaya yang Tak Tertandingi

Salah satu alasan mengapa Persona 5 Royal begitu ikonik adalah presentasinya. Visual game ini tidak berusaha realistis, melainkan mengusung gaya anime dengan warna-warna kontras dan desain grafis yang penuh energi. Setiap menu, transisi, hingga layar pertarungan dibuat dengan sentuhan artistik. Bahkan, memilih opsi serangan dalam battle terasa seperti membuka panel komik hidup.

Musiknya pun tak kalah memikat. Komposer Shoji Meguro menghadirkan soundtrack campuran jazz, pop, dan rock yang khas. Lagu-lagu seperti “Colors Flying High” atau “Take Over” bukan hanya pengiring, tapi juga memperkuat atmosfer stylish game ini.

Banyak gamer Indonesia yang bahkan menjadikan OST Persona 5 Royal sebagai playlist harian. Ada yang mendengarkan sambil bekerja, belajar, atau sekadar bersantai. Irama jazzy dengan vokal khas Lyn Inaizumi seakan menjadi “soundtrack kehidupan nyata.”

Desain karakternya pun sangat menawan. Kostum Phantom Thieves, misalnya, memadukan gaya klasik dengan nuansa modern. Joker dengan jas hitam panjang dan topeng putihnya seakan sudah menjadi ikon baru dalam dunia gaming, sejajar dengan tokoh legendaris seperti Cloud Strife atau Link.

Persona 5 Royal di Mata Dunia dan Indonesia

Secara global, Persona 5 Royal meraih banyak penghargaan, termasuk Best Role-Playing Game di The Game Awards. Penjualannya pun melesat, menjadikannya salah satu seri Persona terlaris sepanjang sejarah. Atlus berhasil mengangkat JRPG ke panggung internasional dengan gaya baru yang lebih inklusif.

Di Indonesia, game ini punya basis penggemar yang cukup besar. Banyak komunitas lokal mengadakan diskusi, cosplay, hingga turnamen trivia seputar Persona. Media gaming nasional beberapa kali menulis artikel mendalam tentang bagaimana Persona 5 Royal mampu memengaruhi selera gamer muda terhadap JRPG.

Bagi sebagian gamer, Persona 5 Royal adalah pintu masuk ke dunia JRPG. Mereka yang awalnya hanya mengenal game mainstream seperti Final Fantasy atau Pokémon, akhirnya jatuh cinta dengan kedalaman cerita dan karakter Persona. Bahkan ada yang menyebut game ini sebagai alasan mereka belajar lebih banyak tentang budaya Jepang, mulai dari bahasa hingga sistem sekolah.

Tak sedikit pula gamer Indonesia yang merasa Persona 5 Royal relevan dengan kondisi sosial kita. Tema melawan ketidakadilan, korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan jelas punya resonansi yang kuat. Itulah sebabnya game ini terasa dekat meski latarnya di Tokyo.

Warisan Persona 5 Royal dan Masa Depan Seri Persona

Dengan kesuksesan Persona 5 Royal, pertanyaan besar muncul: bagaimana masa depan seri Persona? Atlus sudah mengumumkan Persona 6, namun beban ekspektasi sangat tinggi. Banyak yang bertanya-tanya apakah game selanjutnya bisa melampaui pencapaian Persona 5 Royal.

Namun satu hal yang pasti, Persona 5 Royal sudah meninggalkan warisan besar. Joker kini menjadi salah satu karakter paling dikenal, bahkan sempat tampil di Super Smash Bros. Ultimate. Soundtrack-nya diputar di berbagai konser, sementara desain visualnya dijadikan inspirasi oleh banyak kreator.

Bagi gamer yang pernah menamatkan Persona 5 Royal, pengalaman itu sulit dilupakan. Ada yang menghabiskan lebih dari 120 jam hanya untuk menuntaskan cerita utama, tapi tetap merasa ingin mengulang dari awal. Game ini bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga sebuah perjalanan emosional.

Sebagai seorang gamer sekaligus pengamat, saya merasa Persona 5 Royal berhasil menunjukkan bahwa video game bisa setara dengan film atau novel dalam menyampaikan cerita. Bahkan, game ini lebih unggul karena memberi kebebasan kepada pemain untuk ikut menentukan jalan kisahnya.

Penutup: Persona 5 Royal, Sebuah Karya Seni Interaktif

Jika ada satu kata untuk mendeskripsikan Persona 5 Royal, mungkin jawabannya adalah karya seni. Game ini memadukan cerita yang emosional, gameplay taktis, visual stylish, dan musik memikat dalam satu paket lengkap.

Lebih dari sekadar JRPG, Persona 5 Royal adalah pengalaman hidup. Ia mengajak pemain untuk merenung tentang keadilan, persahabatan, dan pilihan dalam hidup. Tak heran jika banyak orang yang selesai memainkan game ini merasa ada bagian dari dirinya yang berubah.

Dan pada akhirnya, Persona 5 Royal bukan hanya game untuk dimainkan, tapi juga untuk dikenang. Setiap musik, dialog, hingga momen kecil dalam game ini seakan menempel di benak pemain, sama seperti kenangan indah yang kita simpan dari masa lalu.

Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming

Baca Juga Artikel Dari: Life Is Strange: Kisah Interaktif yang Mengubah Kita Melihat Game

Author