Atelier Ryza: Perjalanan Sang Alkemis Remaja JRPG Modern

Atelier Ryza

Jakarta, nintendotimes.com – Saya masih ingat saat pertama kali mendengar nama Atelier Ryza. Saat itu, saya sedang iseng scroll katalog game JRPG di sebuah forum komunitas. Di tengah barisan judul klasik seperti Final Fantasy atau Tales of Berseria, tiba-tiba mata saya tertumbuk pada gambar seorang gadis muda dengan rambut cokelat dan celana pendek kuning yang khas. Judulnya: Atelier Ryza: Ever Darkness & the Secret Hideout.

Awalnya saya skeptis. Atelier? Saya tahu itu seri lama dari Jepang yang fokus pada alkimia dan crafting, tapi entah kenapa seri ini terasa… terlalu lembut, terlalu niche. Tapi Ryza berbeda. Ia seperti angin segar yang membelai genre JRPG klasik yang selama ini terjebak dalam pola lama.

Dan memang benar. Ketika saya memainkan Ryza untuk pertama kalinya, saya sadar bahwa ini bukan hanya tentang alkimia atau pertarungan turn-based, tapi tentang transisi remaja menuju kedewasaan, tentang keberanian mengejar rasa penasaran, dan tentang menjelajahi dunia di luar batas pulau kecil tempat kita tumbuh.

Di situlah daya tarik Ryza—ia relatable. Dia bukan chosen one, bukan anak dewa, bukan penyelamat dunia. Dia cuma cewek biasa yang punya rasa ingin tahu luar biasa.

Siapa Itu Ryza? Karakter yang Jujur, Nakal, dan Dekat dengan Kita

Atelier Ryza

Reisalin Stout—atau Ryza, begitu dia biasa dipanggil—adalah tokoh utama dari trilogi Atelier terbaru buatan Gust dan diterbitkan oleh Koei Tecmo. Dirilis pertama kali pada 2019, Ryza bukan pahlawan dengan kekuatan sihir bawaan. Dia hanyalah remaja desa yang bosan dengan kehidupan biasa dan ingin melihat dunia lebih luas.

Dan di situlah keistimewaannya.

Ryza bukan karakter yang overpowered sejak awal. Dia belajar alkimia dari nol, mengalami kegagalan, kena marah orang tua, dan dicemooh karena ambisinya. Tapi justru dari situ kita melihat pertumbuhan karakter yang nyata. Saya pribadi merasa seperti melihat versi muda dari banyak teman saya—atau bahkan diri saya sendiri—yang ingin membuktikan bahwa “hidup itu lebih dari sekadar rutinitas.”

Salah satu momen paling berkesan adalah ketika Ryza membangun markas rahasia bersama teman-temannya. Bukan karena ingin menyelamatkan dunia, tapi karena ingin punya tempat berkumpul dan bereksperimen. Itulah yang membuat game ini terasa hidup: motivasinya personal, bukan duniawi.

Dan jangan lupakan desain karakter Ryza yang cukup fenomenal. Ya, ada kontroversi soal outfit-nya yang terlalu “eye-catching”, tapi kita tidak bisa menyangkal bahwa desainnya mencuri perhatian dan menjadi bahan cosplay populer di seluruh dunia.

Gameplay yang Manis – Perpaduan Crafting, Pertarungan, dan Eksplorasi Alam

Salah satu daya tarik utama dari game Atelier Ryza adalah sistem crafting berbasis alkimia. Tapi jangan bayangkan crafting yang rumit dan penuh hitung-hitungan seperti di survival game ya. Di sini, crafting adalah seni. Kamu akan mengumpulkan bahan dari berbagai lokasi—rumput liar, batu, buah aneh, bahkan monster—lalu menyusunnya dalam sistem yang disebut Material Loop.

Setiap bahan punya atribut berbeda yang bisa menghasilkan hasil akhir berbeda pula. Mau bikin bom api yang lebih kuat? Campurkan bahan dengan elemen merah. Mau membuat ramuan penyembuh dengan efek tambahan? Kombinasikan elemen hijau dan biru. Sistem ini membuat crafting terasa seperti mini-game strategis, bukan sekadar klik-klik menu.

Untuk pertarungan, Ryza juga membawa angin segar. Sistem real-time with turn-based elements membuat pertarungan terasa dinamis. Alih-alih menunggu giliran secara statis, kamu bisa mengatur siapa melakukan apa, memberi perintah cepat, dan memanfaatkan combo antar karakter.

Namun, yang paling saya suka dari Ryza adalah eksplorasinya. Dunia yang ditampilkan begitu indah—pegunungan, padang rumput, danau yang tenang, reruntuhan kuno—semuanya di-render dengan warna pastel lembut. Setiap lokasi punya suasana sendiri yang membuatmu ingin memotret layar dan berhenti sejenak hanya untuk mendengarkan angin.

Persahabatan, Kedewasaan, dan Nilai-Nilai Emosional yang Mengalir

Jika kamu kira Atelier Ryza hanya soal alkimia dan crafting, pikirkan lagi. Di balik itu semua, game ini menyuguhkan kisah tentang kedewasaan, rasa kehilangan, dan makna persahabatan.

Ryza berteman dengan Lent (seorang pendekar muda), Tao (si kutu buku pemalu), dan Klaudia (anak saudagar kaya yang kesepian). Masing-masing membawa cerita, keresahan, dan konflik pribadi. Lent bergulat dengan ayahnya yang keras. Tao berjuang agar tidak selalu dianggap pengecut. Klaudia ingin membuktikan bahwa dia bukan cuma gadis manja.

Perjalanan mereka bukan tentang mengalahkan iblis besar, tapi tentang menemukan tempat mereka di dunia ini. Bagi saya pribadi, bagian ini yang membuat Ryza terasa lebih emosional dibanding banyak JRPG lain yang hanya fokus pada grand conflict.

Ada satu momen ketika Ryza berkata, “Aku tidak tahu apakah aku akan menjadi alkemis hebat. Tapi aku ingin tahu. Dan aku ingin mencobanya.” Kalimat itu sederhana, tapi sangat kuat. Ia berbicara pada semua dari kita yang pernah ragu, tapi tetap melangkah.

Kenapa Atelier Ryza Layak Dicoba, Bahkan oleh yang Bukan Pecinta JRPG

Mungkin kamu bukan penggemar JRPG. Atau mungkin kamu sudah bosan dengan formula klasik yang begitu-begitu saja. Tapi Atelier Ryza bisa jadi pengecualian. Kenapa?

  1. Visual yang menawan – penuh warna pastel, pencahayaan natural, dan desain karakter ekspresif.

  2. Sistem crafting yang memuaskan – cocok untuk kamu yang suka eksplorasi dan kreativitas.

  3. Pertarungan yang modern – cukup kompleks untuk gamer veteran, tapi masih ramah bagi pemula.

  4. Cerita personal – bukan soal menyelamatkan dunia, tapi soal membangun jembatan antara mimpi dan kenyataan.

  5. Relatable banget – terutama bagi kamu yang merasa stuck di rutinitas dan ingin keluar dari zona nyaman.

Atelier Ryza juga menjadi titik balik bagi seri Atelier secara keseluruhan. Popularitas Ryza melejit, bahkan dua sekuel—Atelier Ryza 2: Lost Legends & the Secret Fairy dan Atelier Ryza 3: Alchemist of the End & the Secret Key—mendapat sambutan luar biasa dari komunitas global. Bahkan ada adaptasi anime-nya!

Penutup: Saat JRPG Tidak Harus Soal Menyelamatkan Dunia

Atelier Ryza mengingatkan kita bahwa petualangan paling berharga sering kali dimulai dari rasa penasaran kecil, bukan panggilan untuk menyelamatkan dunia. Ini adalah game yang mengajakmu menikmati proses, bukan hanya mengejar hasil. Ia mengajakmu menikmati rumput yang bergoyang, suara air yang menetes dari tebing, dan tawa teman-temanmu saat eksperimen alkimia gagal total.

Dan di tengah dunia yang serba cepat, game seperti ini adalah oasis.

Jadi, jika kamu sedang mencari game yang bisa membuatmu tersenyum, terharu, dan mungkin sedikit nostalgia tentang masa remaja…
Atelier Ryza adalah jawabannya.

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming

Baca Juga Artikel dari: Attack Heroes: Game Seru Perkelahian Para Pahlawan!

Kunjungi Website Resmi: bosjoko

Author