Death Stranding 2: Misteri Kembalinya Sam Porter Nakbon99

Death Stranding 2

Jakarta, nintendotimes.com – Bicara soal Death Stranding 2, rasanya kayak ngebahas mimpi yang terlalu nyata. Surreal. Emosional. Tapi juga penuh kebingungan. Bahkan untuk kita yang main seri pertamanya, kadang kita sendiri masih bertanya, “Gue barusan main game… atau nonton film sci-fi eksistensial selama 40 jam?”

Ya, begitulah Death Stranding (2019)—sebuah proyek ambisius dari Hideo Kojima setelah berpisah dari Konami. Game ini bawa genre baru yang bahkan Kojima sendiri sebut sebagai “Strand Game”. Intinya? Kamu jadi kurir bernama Sam Porter Bridges (yang diperankan Norman Reedus), menjelajahi dunia pasca-apokaliptik yang penuh fenomena supernatural dan kehampaan eksistensial.

Sekuelnya—Death Stranding 2: On the Beach—diumumkan secara resmi pada The Game Awards 2022, dan langsung membuat seluruh komunitas gamer (dan filosofi Reddit) gempar. Trailer-nya? Penuh simbolisme. Narasinya? Semakin surealis. Karakter lamanya balik, dan karakter barunya malah bikin makin banyak pertanyaan daripada jawaban.

Apa yang Kita Tahu Sejauh Ini tentang Death Stranding 2?

Death Stranding 2

Sampai saat ini (Juni 2025), informasi tentang Death Stranding 2 (DS2) masih minim, tapi justru di sanalah daya tariknya. Hideo Kojima terkenal dengan gaya “drop hints di trailer tapi semua palsu.” Tapi dari berbagai sumber—wawancara, analisis komunitas, hingga pengamatan jeli di Reddit—ini ringkasan yang bisa kita gali:

1. Judul Resmi: Death Stranding 2: On the Beach

Kata “beach” bukan cuma pantai, tapi juga tempat spiritual dalam lore DS. Tempat antara hidup dan mati. Di DS2, kemungkinan kita bakal menjelajah pantai yang bukan sekadar dunia transisi—tapi realitas tersendiri.

2. Karakter Lama & Baru:

  • Sam Porter Bridges (Norman Reedus) kembali—lebih tua, rambutnya beruban. Ada scene di mana dia terlihat merawat bayi baru lagi (entah siapa).

  • Fragile (Léa Seydoux) punya peran lebih besar, dan terlihat punya markas sendiri dengan teknologi baru.

  • Elle Fanning dikonfirmasi bergabung sebagai karakter misterius nakbon99 dengan kekuatan luar biasa.

  • Troy Baker juga kembali, kali ini tampaknya sebagai penjahat “rockstar” yang bawa gitar listrik berbentuk senjata. Klasik Kojima? Banget.

3. Lokasi Lebih Luas—Kemungkinan Global?

Di DS pertama, kita fokus pada Amerika Serikat. Tapi trailer DS2 menunjukkan peta dunia, dengan logo Bridges baru dan pangkalan yang tampak bukan dari AS. Rumor terbesar: kita akan keluar dari Amerika, mungkin ke Asia atau Eropa.

4. Tema Baru: “Should we have connected?”

Kalau DS1 adalah tentang menyambungkan manusia, DS2 tampaknya mempertanyakan konsekuensi dari koneksi itu. Apakah dunia benar-benar jadi lebih baik setelah dihubungkan? Atau justru makin rapuh?

Evolusi Gameplay—Lebih dari Sekadar Jadi Kurir?

Salah satu kritik (dan juga pujian) terbesar untuk DS1 adalah gameplay-nya. Sebagian bilang, “Ini game simulator antar paket.” Tapi buat fans sejati, di sanalah keindahannya—berjuang menyusuri medan berat, melindungi barang, dan membangun struktur sosial kecil lewat interaksi pasif antar pemain.

Apa yang Akan Berubah di Death Stranding 2?

1. Kendaraan dan Peralatan Baru

Dari cuplikan trailer, kita bisa lihat kendaraan baru—termasuk sepeda roda tiga futuristik dan kendaraan hovercraft untuk melewati medan berair. Ada juga mekanisme semacam drone atau companion robot kecil yang bantu bawa barang (atau mungkin bertarung?).

2. Sistem Pertarungan Lebih Kompleks

Sam tampak menggunakan senjata non-konvensional. Fragile pun terlihat bisa bertarung dengan kekuatan supernatural. Ada indikasi sistem pertarungan lebih taktis, mungkin semi stealth dengan tools aneh seperti di Metal Gear.

3. Struktur Dunia Lebih Dinamis

Kalau di DS1 kita membangun jalan dan jembatan, di DS2 tampaknya kita bisa membangun “safe zones” atau semacam pangkalan. Bahkan ada spekulasi soal elemen base management.

4. Co-op atau Aspek Multiplayer Aktif?

Belum dikonfirmasi, tapi Kojima sempat berkata dalam wawancara bahwa dia tertarik mengeksplorasi “koneksi lebih aktif antara pemain”. Mungkinkah DS2 memungkinkan kita bermain bersama, bukan hanya meninggalkan jejak tidak langsung?

Kojima, Filsafat, dan Simbolisme Gila—Menggali Makna Tersirat

Death Stranding 2

Kalau kamu pernah main DS1 dan ngerasa kayak habis ikut kuliah filsafat, itu bukan hal aneh. Kojima memang suka banget membalut cerita dengan simbolisme yang bikin kita mikir dua kali sebelum tidur.

Di DS1, kita disuguhi konsep:

  • BTs (Beached Things) = representasi jiwa terdampar

  • DOOMS = kemampuan spiritual terhadap dunia “pantai”

  • BB (Bridge Baby) = bayi yang menghubungkan dunia hidup dan mati

Dan kini, di DS2… semuanya tampaknya bakal naik level.

Teori Paling Liar dari Komunitas:

  1. Elle Fanning adalah reinkarnasi dari Lou (BB milik Sam)
    – Di akhir DS1, Lou hidup. Tapi di DS2, ia sudah besar (mungkin belasan tahun?). Banyak yang menduga karakter Elle Fanning adalah bentuk dewasa dari Lou. Mungkin dengan kekuatan DOOMS level tinggi.

  2. Konflik Dimensi atau Dunia Paralel?
    – Trailer menunjukkan banyak “glitch” visual. Ini mungkin berarti dunia DS2 lebih unstable. Bahkan ada yang menduga ini dunia alternatif dari ending DS1 yang gagal.

  3. Rockstar Troy Baker bukan musuh, tapi “prophet” dari pantai lain
    – Lihat gitar elektriknya yang bisa “menyalakan” sesuatu di trailernya? Bisa jadi dia bukan sekadar antagonis, tapi semacam penyambung antar dunia.

Harapan, Ketakutan, dan Kenapa Kita Tetap Tertarik pada Death Stranding 2

Sebagai pembawa berita yang juga gamer setia (dan penyuka segala sesuatu yang “weird but genius”), saya tahu DS2 bukan untuk semua orang. Tapi justru itu yang membuat game ini penting.

Harapan:

  • Narasi yang emosional dan menggugah, seperti DS1 (yang bahkan bikin banyak orang menangis di ending).

  • Eksplorasi dunia yang lebih luas dan dinamis, tanpa menghilangkan esensi “keheningan” yang jadi ciri khas DS.

  • Inovasi gameplay, bukan sekadar re-skin dari mekanik lama.

Ketakutan:

  • Game ini bisa terlalu eksperimental, bahkan untuk standar Kojima.

  • Plot yang terlalu “ambiguous” bisa bikin pemain casual frustrasi.

  • Jika terlalu ambisius, bisa gagal deliver secara teknis (ingat Cyberpunk 2077?).

Tapi, Kenapa Kita Tetap Tunggu?

Karena Death Stranding adalah pengalaman. Bukan hanya game. Ia menyentuh sisi spiritual kita, dengan cara yang sangat Kojima-esque. Ia bicara soal kesepian, hubungan manusia, rasa kehilangan, dan harapan.

Dan DS2—dengan semua misterinya—menjanjikan kelanjutan dari kisah yang belum selesai. Tentang seorang pria yang membawa dunia di punggungnya. Tentang jembatan yang belum utuh. Dan tentang pantai yang belum ditinggalkan.

Penutup: Apakah Death Stranding 2 Akan Jadi Mahakarya Baru dari Kojima?

Sulit bilang sekarang. Tapi jika melihat rekam jejak Kojima Productions, semangat eksplorasi mereka, dan keberanian mengambil risiko naratif maupun teknis, maka jawabannya kemungkinan besar: ya.

Death Stranding 2 bukan hanya game. Ia adalah karya seni interaktif.
Dan meski kita belum tahu tanggal rilis pastinya (diperkirakan awal 2026), hype-nya sudah terasa di udara.

Satu hal yang pasti: kalau Sam Porter Bridges kembali berjalan, kita akan ikut bersamanya—menapaki dunia aneh, berat, dan indah itu, satu langkah dalam sepi pada satu waktu.

Baca Juga Artikel dari: Ghost of Yōtei: Kisah Mistis dan Salju Abadi di Dunia Game

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming

Author