LEGO City Undercover: Petualangan Seru Ala GTA, Tapi Ramah

LEGO City Undercover

Jakarta, nintendotimes.com – Di tengah lautan game bertema kriminal penuh kekerasan, hadir satu judul yang menawarkan petualangan detektif dalam balutan blok warna-warni: LEGO City Undercover. Game ini seperti perpaduan antara Grand Theft Auto dan Detective Conan, tapi dalam format LEGO yang ramah keluarga.

Dirilis pertama kali untuk Nintendo Wii U pada tahun 2013, lalu diperluas ke platform lain seperti Nintendo Switch, PlayStation, Xbox, dan PC pada 2017, LEGO City Undercover adalah game open-world yang memungkinkan kamu mengeksplorasi kota besar LEGO dengan penuh kebebasan. Tapi yang bikin menarik, kamu bukan penjahat, melainkan justru seorang polisi undercover bernama Chase McCain.

Dari awal masuk ke dalam dunia LEGO City, kamu langsung disambut dengan dialog kocak, karakter unik, dan gameplay yang surprisingly dalam. Game ini bukan sekadar untuk anak-anak. Banyak elemen di dalamnya yang ditulis dengan humor dewasa (dalam arti positif), penuh referensi pop culture, dan mekanik yang cukup kompleks.

Saya masih ingat saat pertama kali main LEGO City Undercover di Switch, ekspektasi saya cuma ingin main santai. Tapi ternyata? Saya ketagihan. Game ini punya daya pikat seperti kartun Minggu pagi yang nggak pengin kamu sudahi.

Cerita dan Karakter – Polisi Kocak, Penjahat Klasik, dan Plot Penuh Twist

LEGO City Undercover

Salah satu kekuatan terbesar dari LEGO City Undercover adalah cerita dan karakter-karakternya. Kamu berperan sebagai Chase McCain, seorang polisi LEGO yang kembali ke kota setelah beberapa tahun “mengasingkan diri”. Tugasnya: menangkap penjahat legendaris bernama Rex Fury, yang kabur dari penjara dan mulai bikin kekacauan di seluruh penjuru kota.

Tapi jangan pikir ini akan jadi cerita detektif yang serius. Gaya penulisan dalam game ini penuh parodi, mulai dari film-film polisi Hollywood, adegan kungfu klasik, sampai referensi Star Wars, Batman, bahkan Titanic.

Beberapa karakter yang mencuri perhatian:

  • Chase McCain – protagonis utama, detektif undercover yang lincah, jujur, tapi kadang ceroboh. Dialognya penuh punchline.

  • Rex Fury – antagonis berotot dan temperamental, tapi dengan latar belakang yang cukup menarik.

  • Natalie Kowalski – petugas pusat komunikasi yang setia menemani Chase lewat walkie-talkie, kadang ikut panik, kadang terlalu santai.

  • Frank Honey – partner Chase yang konyol, bisa dibilang comic relief sejati di sepanjang permainan.

Alur ceritanya penuh kejutan dan twist. Mulai dari pencurian mobil, penyusupan ke kasino, hingga menyusup ke markas alien rahasia (iya, ada alien). Semua dibalut dengan animasi LEGO dan cutscene lucu yang benar-benar terasa seperti menonton film animasi.

Dan yang penting, game ini memiliki voice acting yang solid. Suara karakter membawa energi dan memperkuat suasana komedi petualangan yang ringan tapi menyenangkan.

Gameplay dan Dunia LEGO City – Bebas, Luas, dan Penuh Aktivitas

Dari sisi gameplay, LEGO City Undercover memberikan pengalaman open-world sandbox yang cukup luas untuk ukuran game LEGO. Dunia yang disuguhkan terbagi dalam beberapa distrik kota, seperti pusat bisnis, kawasan pelabuhan, taman, pegunungan, dan bahkan tambang bawah tanah.

Hal-hal seru yang bisa dilakukan:

  • Menyusuri kota dengan berbagai kendaraan – mulai dari mobil sport, truk es krim, helikopter, hingga jet ski.

  • Menggunakan kostum spesial – Chase bisa menyamar sebagai berbagai profesi, mulai dari petani, astronaut, penyelam, sampai ninja. Masing-masing kostum punya kemampuan unik yang diperlukan untuk menyelesaikan puzzle atau misi tertentu.

  • Memecahkan teka-teki dan mini-games – seperti membobol sistem keamanan, membuka pintu rahasia, atau menyusun ulang bagian gedung.

  • Mengoleksi LEGO Brick – kamu bisa mengumpulkan ribuan brick yang tersebar di kota, yang nantinya bisa digunakan untuk membangun struktur besar bernama “Super Build”.

Misi utamanya tentu saja menangkap Rex Fury. Tapi di luar itu, kamu bebas menjelajahi kota, membantu warga, mengejar pencuri kecil, atau sekadar muter-muter naik motor trail sambil salto di atas jembatan gantung.

Yang bikin game ini makin menarik adalah sistem upgrade dan unlockable content. Ada puluhan kendaraan, karakter baru, dan rahasia tersembunyi yang hanya bisa dibuka kalau kamu benar-benar eksploratif.

Saya pernah keasyikan nyari Super Brick sampai lupa lanjutin misi utama. Bahkan sempat ikut balap liar LEGO dan tiba-tiba ditabrak ayam raksasa. Gila sih, random-nya game ini bikin senyum sendiri.

Desain, Humor, dan Nuansa yang Cocok untuk Semua Umur

Kalau kamu pernah main game LEGO sebelumnya, kamu pasti tahu bahwa humor adalah DNA utama dari franchise ini. Tapi LEGO City Undercover berhasil melangkah lebih jauh. Ia menggabungkan slapstick comedy, satire pop culture, dan timing komedik yang natural.

Ada satu adegan ikonik saat Chase menyamar jadi koki pizza dan harus menyelinap ke markas mafia. Sambil bawa loyang pizza dan dialog konyol, dia harus menghindari penjaga dan ngintip lewat lubang panci. Absurd tapi memorable.

Yang bikin LEGO City Undercover menonjol dibandingkan game LEGO lain adalah fokusnya pada karakter orisinal, bukan lisensi superhero atau film besar. Ini berarti developer benar-benar leluasa bikin dunia yang bebas dari batasan karakter ternama. Dan hasilnya? Sebuah dunia yang imajinatif, penuh detail, dan hidup.

Secara visual, grafis game ini mungkin tidak setajam game AAA zaman sekarang. Tapi desain kotanya tetap indah, apalagi pada versi Nintendo Switch yang cukup stabil di handheld mode. Transisi siang-malam, pantulan cahaya di gedung, dan animasi kendaraan dibuat dengan baik untuk ukuran game LEGO.

Dan satu lagi: musik latar dan efek suara-nya juara. Kadang bernuansa jazz, kadang upbeat seperti film detektif tahun 70-an. Sungguh menambah karakter permainan.

Kesimpulan – Kenapa LEGO City Undercover Layak Dicoba dan Dicintai

Di era game realistis yang gelap dan penuh ledakan, LEGO City Undercover muncul sebagai pelarian yang menyegarkan. Game ini membuktikan bahwa open-world tidak harus selalu penuh kekerasan atau tema kelam. Ia bisa ringan, lucu, dan tetap menantang.

Beberapa alasan kenapa game ini layak masuk daftar main kamu:

  • Cocok untuk segala umur – anak-anak bisa menikmati gameplay-nya, orang dewasa bisa menikmati humornya.

  • Petualangan lengkap – mulai dari aksi kejar-kejaran, penyamaran, puzzle, hingga eksplorasi bebas.

  • Tidak pay-to-win, tidak online pressure – ini adalah game single-player penuh konten yang bisa kamu nikmati tanpa perlu bersaing.

  • Humor dan referensi budaya pop yang cerdas – dari Star Wars, Indiana Jones, James Bond, sampai Matrix—semuanya ada di sini dalam versi LEGO.

Kalau kamu cari game santai yang bisa bikin senyum, bisa bikin kamu merasa seperti detektif, sekaligus memuaskan keinginan eksplorasi open-world tanpa beban, maka LEGO City Undercover adalah jawabannya.

Dan siapa tahu, setelah main ini, kamu jadi pengin punya minifigure Chase McCain beneran buat dipajang di rak.

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming

Baca Juga Artikel dari: Dishonored 2: Cara Memanfaatkan Kekuatan Supernatural dengan Maksimal

Author