Shin Megami Tensei V: Ketika Dosa, Iman, dan Iblis Beradu

Shin Megami Tensei V

Jakarta, nintendotimes.com – Di sebuah sore yang mendung, Tokyo terjebak macet seperti biasa. Tidak ada yang aneh, sampai sebuah kilatan cahaya memecah langit dan dunia berubah dalam sekejap. Jalanan kosong, gedung-gedung ambruk, dan makhluk-makhluk aneh mulai bermunculan. Itulah saat pertama kamu—seorang siswa SMA biasa—terlempar ke dunia bernama Da’at, versi alternatif dari Tokyo yang telah musnah.

Selamat datang di Shin Megami Tensei V, game RPG dari Atlus yang penuh dengan dilema eksistensial, peperangan antara dewa dan iblis, serta keputusan yang akan menentukan masa depan dunia.

Berbeda dengan RPG mainstream yang cenderung “ramah”, Shin Megami Tensei V menantang pemainnya dengan suasana suram, gameplay yang brutal, dan alur cerita penuh filosofi. Bukan kisah pahlawan yang menyelamatkan dunia dari kejahatan, tapi soal memilih siapa yang layak membentuk dunia baru.

Game ini dirilis eksklusif untuk Nintendo Switch dan menjadi salah satu game JRPG paling ambisius dari Atlus sejak Persona 5. Tapi jangan salah—meski berasal dari keluarga yang sama, Shin Megami Tensei (SMT) punya identitasnya sendiri: lebih kelam, lebih serius, dan lebih kompleks.

Sistem Pertarungan yang Tidak Mengampuni—Turn-Based Tapi Tak Pernah “Santai”

Shin Megami Tensei V

Kalau kamu berpikir sistem pertarungan turn-based itu santai dan bisa dimainkan sambil rebahan, SMT V akan segera membantah itu. Satu kesalahan kecil bisa membuat party-mu habis dalam satu giliran. Ini bukan lebay, ini memang realita.

Sistem yang digunakan disebut “Press Turn System”, di mana kamu mendapat satu turn per anggota party. Tapi jika kamu berhasil menyerang titik lemah musuh atau melakukan critical hit, kamu dapat turn tambahan. Sebaliknya, jika kamu miss atau diserang dengan weakness sendiri, giliranmu bisa dipotong habis.

Kunci permainan ada pada:

  • Mempelajari elemen dan weakness tiap iblis.

  • Merekrut dan menyusun party demon secara strategis.

  • Menggunakan buff dan debuff, bukan cuma spam attack.

Dan yang paling bikin deg-degan: semua iblis bisa jadi temanmu. Tapi untuk merekrut mereka, kamu harus ngobrol dulu. Iya, negosiasi. Kadang mereka akan minta item, uang, atau… hanya ingin mendengar lelucon. Ada iblis yang akan menertawakanmu, ada juga yang tiba-tiba menyerang padahal kamu sudah kasih semua permintaan mereka.

Itulah bagian dari daya tarik SMT V—semua terasa unpredictable, penuh resiko, tapi juga sangat rewarding saat berhasil.

Visual Suram, Atmosfer Mencekam—Tokyo Tak Lagi Seperti yang Kau Kenal

Jika Persona penuh dengan warna-warna cerah dan anak-anak SMA dengan gaya modis, Shin Megami Tensei V menawarkan versi dunia yang hancur, sunyi, dan asing.

Da’at, dunia alternatif tempat sebagian besar game berlangsung, adalah lanskap gurun pasir, reruntuhan bangunan, dan langit yang tak pernah benar-benar cerah. Tapi meski terlihat kosong, daerah ini penuh rahasia—tempat demon, relik, dan side quest tersembunyi yang menantang.

Karaktermu akan berubah menjadi Nahobino, makhluk setengah manusia setengah dewa dengan rambut biru metalik dan aura misterius. Desain ini bukan cuma kosmetik, tapi simbol dari statusmu: makhluk yang menantang sistem kosmik antara Chaos, Law, dan Neutrality.

Visual iblis dalam game ini dirancang ulang oleh Kazuma Kaneko dan Masayuki Doi, dua nama besar di dunia desain demon. Hasilnya? Setiap iblis tampak seperti lukisan hidup—dari angelic being yang menakjubkan, sampai monster yang menyeramkan dan… sedikit disturbing.

Dan jangan lupakan musik latar. Soundtrack SMT V menciptakan suasana tekanan konstan. Kadang sunyi mencekam, kadang terdengar suara latar seperti bisikan atau dengungan metalik yang membuatmu tidak nyaman. Tapi justru di situlah atmosfer dibangun.

Cerita yang Memaksa Kita Memilih—Apakah Tuhan Selalu Benar?

Shin Megami Tensei V tidak memberi jawaban moral yang jelas. Justru, game ini memaksa kamu membuat pilihan-pilihan besar dengan konsekuensi serius. Tidak ada “jalan benar” secara mutlak, hanya keputusan yang akan membentuk dunia baru.

Di sepanjang game, kamu akan berinteraksi dengan berbagai faksi:

  • Law: Mereka yang percaya pada tatanan, Tuhan, dan sistem absolut.

  • Chaos: Faksi yang percaya pada kebebasan mutlak dan kekuatan.

  • Neutral: Mereka yang tidak percaya pada sistem manapun dan ingin menjaga keseimbangan.

Setiap pilihanmu membawa pengaruh—siapa yang akan mendukungmu, siapa yang jadi musuh, bahkan bentuk dunia yang akan kamu ciptakan di akhir game.

Contohnya, kamu bisa menyelamatkan seseorang dengan mengorbankan banyak nyawa lain. Atau memilih membiarkan dunia dalam kekacauan karena kamu tidak percaya pada sistem yang ada.

Cerita ini terasa sangat relevan, terutama untuk generasi sekarang yang hidup di tengah arus informasi, kepercayaan baru, dan krisis identitas. Game ini tidak menggurui, tapi mengajak berpikir. Kadang, kamu akan merasa bersalah atas pilihanmu sendiri. Tapi… begitulah hidup, bukan?

Shin Megami Tensei V dan Posisi Uniknya di Dunia JRPG

Di tengah gempuran game open world dan action RPG, Shin Megami Tensei V berdiri tegak dengan caranya sendiri. Ia tidak mencoba meniru tren. Ia tetap dengan jati dirinya: berat, filosofis, dan memuaskan untuk mereka yang sabar dan suka tantangan.

Beberapa alasan kenapa game ini layak masuk daftar main:

  • Cerita mendalam dengan elemen teologi, filsafat, dan mitologi dunia.

  • Gameplay strategis yang memaksa kita berpikir tiga langkah ke depan.

  • Kebebasan merakit party iblis seperti membangun tim Pokémon, tapi lebih “dewasa”.

  • Multiple endings yang sangat berbeda tergantung keputusan moralmu.

Meski game ini tidak sepopuler Persona 5 di pasaran mainstream, banyak media game besar di Indonesia menyebutnya sebagai “hidden gem bagi pecinta JRPG hardcore”. Bahkan, beberapa kritikus menyebut SMT V sebagai game RPG dengan sistem turn-based terbaik dalam satu dekade terakhir.

Dan ya, kadang kamu akan frustrasi. Kadang kamu akan berpikir untuk menyerah. Tapi saat berhasil menang dalam pertarungan epik setelah gagal berkali-kali—perasaan itu tak tergantikan.

Penutup: Dunia yang Kacau, Pilihan yang Sulit, dan Jalan Menuju Ketuhanan

Shin Megami Tensei V adalah lebih dari sekadar game. Ia adalah cermin yang memantulkan dilema kita sebagai manusia: ketika kepercayaan, logika, dan ambisi bertabrakan. Di tengah kehancuran, ia menanyakan satu hal: jika kamu punya kuasa membentuk dunia baru, jalan mana yang akan kamu pilih?

Game ini tidak cocok untuk semua orang. Tapi bagi mereka yang mau menyelami lebih dalam, yang tidak takut pada kesunyian, kesulitan, dan pertanyaan tanpa jawaban, SMT V adalah perjalanan spiritual dalam bentuk digital.

Dan mungkin, di akhir cerita, kamu tidak akan menemukan jawaban. Tapi kamu akan menemukan siapa dirimu sebenarnya.

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming

Baca Juga Artikel dari: Crimson Shroud: JRPG Strategis Fantasi yang Wajib Dicoba

Author