Menyelami Dunia Tales of Crestoria: Petualangan, Dosa, dan Pengampunan

JAKARTA, nintendotimes.com – Tales of Crestoria adalah salah satu seri mobile RPG dari franchise Tales yang cukup dikenal oleh para pecinta JRPG. Dirilis oleh Bandai Namco pada tahun 2020, game ini langsung menarik perhatian karena mengusung cerita yang lebih gelap dibandingkan seri Tales lainnya. Tidak seperti Tales of Vesperia atau Tales of Xillia yang berfokus pada tema klasik petualangan dan penyelamatan dunia, Tales of Crestoria membawa pemain menyelami konsekuensi dari dosa pribadi.
Alur Cerita yang Berbeda dari Biasanya
Secara garis besar, Tales of Crestoria mengisahkan tentang Kanata Hjuger, seorang pemuda dari desa kecil yang hidup dengan prinsip kebaikan. Namun, karena sebuah insiden tragis, ia harus melakukan tindakan ekstrem demi melindungi seseorang yang ia sayangi. Akibat dari tindakannya itu, Kanata dicap sebagai Transgressor, atau pendosa, oleh sistem hukum dunia yang dikenal sebagai Vision Orb. Dari sinilah kisah petualangan penuh konflik batin, pengampunan, dan persahabatan dimulai.
Karakter-Karakter yang Mempesona
Tentu saja, sebuah Gaming RPG tidak akan lengkap tanpa karakter-karakter yang kuat dan emosional. Selain Kanata, kita juga diperkenalkan dengan Misella, teman masa kecilnya yang setia, serta Vicious, seorang pendosa misterius yang justru membantu Kanata dan Misella menerima kenyataan mereka. Ada pula karakter seperti Aegis, Yuna, dan Orwin, masing-masing memiliki dosa dan cerita kelam sendiri yang memperkuat tema utama game ini. Dengan begitu, kita pun ikut merasa dekat dengan mereka.
Sistem Pertarungan Turn-Based yang Dinamis
Berbeda dari kebanyakan game Tales yang mengusung real-time battle, Tales of Crestoria memilih pendekatan turn-based. Meskipun begitu, pertarungan tetap terasa intens dan taktis. Pemain harus memilih serangan, mengatur strategi, serta mengombinasikan Mystic Artes dari berbagai karakter untuk meraih kemenangan. Bahkan, dengan sistem awakening dan peningkatan memoria stone, pemain bisa menyesuaikan gaya bertarung sesuai kebutuhan.
Visual yang Menawan dan Efek yang Mengesankan
Walaupun hanya sebuah game mobile, Tales of Crestoria hadir dengan visual anime 3D yang sangat detail. Tiap karakter memiliki desain yang unik, dan animasi saat Mystic Artes diluncurkan sungguh memanjakan mata. Selain itu, cutscene dalam bentuk anime juga menjadi nilai tambah yang membuat game ini terasa seperti serial animasi interaktif. Tidak berlebihan jika banyak pemain merasa betah menghabiskan waktu berjam-jam untuk menikmati alur cerita dan pertarungannya.
Dunia yang Dikendalikan oleh Pengawasan Vision Orb
Salah satu aspek menarik dari game ini adalah sistem Vision Orb. Di dunia Crestoria, setiap warga hidup dalam pengawasan ketat benda ini yang secara otomatis mencatat dan menyebarkan dosa yang mereka lakukan. Hal ini menciptakan masyarakat yang hidup dalam ketakutan dan kepalsuan, karena siapa pun yang tertangkap melakukan dosa akan langsung dicap sebagai Transgressor. Tentu saja, sistem ini memunculkan berbagai pertanyaan moral: apakah semua dosa pantas dihukum? Apakah pengampunan tidak lagi berlaku?
Nilai Moral yang Dalam dan Relevan
Dari sinilah Tales of Crestoria memancarkan kekuatannya. Cerita dalam game ini tidak hanya menyajikan pertarungan atau eksplorasi, tetapi juga mengangkat tema pengampunan, rasa bersalah, dan perjuangan untuk memperbaiki kesalahan. Bahkan, saya pribadi merasa terhubung dengan dilema moral yang dialami oleh para karakter. Setiap dosa mereka mencerminkan kelemahan manusia yang bisa terjadi di dunia nyata. Dengan demikian, game ini sukses menjadi media refleksi bagi para pemainnya.
Musik yang Menggugah Emosi
Dalam hal musik, Tales of Crestoria tidak main-main. Soundtrack-nya dikerjakan dengan sangat apik dan mampu menguatkan suasana dalam setiap adegan. Musik saat pertarungan terasa membakar semangat, sementara musik pada cutscene emosional membuat kita larut dalam cerita. Saya yakin, siapa pun yang memainkan game ini akan merasakan ikatan emosional yang kuat berkat musik latarnya yang menyentuh.
Pengalaman Bermain yang Konsisten Namun Tidak Monoton
Sebagai game berbasis gacha, Tales of Crestoria menawarkan banyak karakter dari seri Tales lain seperti Yuri dari Vesperia atau Milla dari Xillia. Ini tentu memberikan nilai tambah bagi penggemar lama. Namun, meskipun demikian, pemain baru pun tetap bisa menikmati jalan cerita utama tanpa merasa ketinggalan. Bahkan, banyak dari mereka akhirnya tertarik untuk mencoba seri Tales lainnya karena terpesona oleh Crestoria.
Tales of Crestoria Komunitas Pemain yang Aktif dan Ramah
Di balik semua keunggulan itu, komunitas pemain Tales of Crestoria turut menjadi bagian penting dari pengalaman bermain. Banyak forum, grup Facebook, dan Discord yang aktif membahas strategi, membagikan fanart, hingga mendiskusikan teori cerita. Ini menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat. Tak jarang, saya pun merasa terbantu oleh tips dari sesama pemain saat mengalami kesulitan di event tertentu.
Event dan Konten Tambahan yang Terus Diperbarui
Walaupun game ini sempat mengalami masa-masa sulit, Bandai Namco terus menghadirkan event dan konten baru untuk menjaga minat pemain. Event bertema musiman seperti Halloween atau Natal sering kali menghadirkan karakter spesial dengan desain menarik. Selain itu, mereka juga rajin menambahkan bab cerita baru yang semakin memperkaya dunia Crestoria. Ini tentu menunjukkan komitmen pengembang terhadap kualitas game ini.
Tales of Crestoria Tantangan dan Kelemahan dalam Gameplay
Meski begitu, tidak bisa kita pungkiri bahwa Tales of Crestoria memiliki beberapa kekurangan. Salah satu yang paling terasa adalah sistem stamina yang membatasi sesi bermain. Di sisi lain, rate dalam gacha kadang membuat frustrasi karena sulitnya mendapatkan karakter SSR favorit. Meskipun demikian, banyak pemain tetap bertahan karena cerita dan karakter yang menyentuh hati.
Penutupan Server yang Mengundang Kesedihan
Sayangnya, pada awal 2022, Bandai Namco memutuskan untuk menutup server Tales of Crestoria. Keputusan ini tentu mengejutkan banyak pemain, termasuk saya. Saat itu, saya merasa sangat sedih karena banyak momen, perjuangan, dan cerita yang belum selesai. Namun, untungnya, pengembang menyediakan versi offline dari cerita utama agar para pemain tetap bisa menikmati kisah Kanata dan kawan-kawan.
Warisan Tales of Crestoria dalam Franchise Tales
Meski telah ditutup, Tales of Crestoria meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia JRPG mobile. Banyak pemain mengenangnya sebagai salah satu game dengan cerita terbaik dari seluruh franchise Tales. Bahkan, sebagian dari kita berharap karakter seperti Kanata atau Misella bisa muncul di game Tales utama di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai yang dibawa oleh game ini jauh melampaui batas layar ponsel.
Pelajaran Hidup dari Tales of Crestoria
Tidak dapat kita sangkal, game ini mengajarkan bahwa setiap orang bisa melakukan kesalahan, namun bukan berarti tidak layak mendapat kesempatan kedua. Tema pengampunan, penerimaan diri, dan keberanian menghadapi konsekuensi sangat relevan dalam kehidupan nyata. Saya pribadi banyak merenung setelah memainkan cerita Kanata, karena ternyata konsep dosa tidak selalu hitam-putih. Justru, dalam area abu-abu inilah kita belajar menjadi manusia seutuhnya.
Tales of Crestoria Alternatif Game Serupa untuk Penggemar JRPG
Bagi Anda yang menyukai Tales of Crestoria dan ingin mencoba game serupa, ada beberapa rekomendasi yang bisa Anda pertimbangkan. Misalnya, Another Eden, SINoALICE, atau Fate/Grand Order yang sama-sama memiliki cerita kuat, visual indah, dan gameplay menantang. Meskipun masing-masing memiliki ciri khas sendiri, semuanya mampu menawarkan pengalaman emosional yang dalam layaknya Crestoria.
Harapan Penggemar untuk Masa Depan
Walau game ini telah tiada, banyak penggemar masih berharap ada adaptasi anime atau novel dari Tales of Crestoria. Beberapa bahkan membuat petisi online agar Bandai Namco menghadirkan kembali kisah ini dalam bentuk lain. Karena, sebagaimana banyak yang merasakan, Crestoria bukan sekadar game. Ia adalah cerita tentang manusia yang belajar menghadapi dosa, menebusnya, dan menemukan harapan baru.
Tales of Crestoria Komitmen Bandai Namco Terhadap Kualitas Cerita
Salah satu hal yang patut diapresiasi adalah keberanian Bandai Namco mengambil tema berat dalam game ini. Tidak semua pengembang berani membahas isu sensitif seperti penghakiman sosial, sistem keadilan, dan penderitaan pribadi. Karena itulah, saya merasa bahwa Tales of Crestoria bukan hanya hiburan, melainkan juga karya seni naratif yang patut dihormati.
Kenangan yang Tidak Akan Terlupakan
Bagi saya, Tales of Crestoria akan selalu menjadi salah satu game mobile terbaik yang pernah saya mainkan. Saya masih ingat momen ketika Kanata berdiri melindungi Misella, atau saat Vicious mengajarkan arti menerima diri sendiri. Semua itu bukan sekadar pixel dan suara. Ia adalah emosi, perjuangan, dan kenangan yang akan terus hidup dalam benak saya.
Tales of Crestoria, Dosa yang Membawa Cahaya
Tales of Crestoria bukanlah sekadar game mobile biasa. Ia adalah cerita yang menyentuh hati, membawa pesan moral mendalam, dan mengajarkan kita bahwa tidak semua orang yang berdosa layak dijauhi. Melalui karakter-karakternya yang kompleks, dunia yang penuh dilema, dan musik yang mengharukan, game ini telah membuktikan bahwa media digital bisa menjadi jendela refleksi bagi kehidupan nyata.
Jika Anda belum sempat mencobanya, saya sangat menyarankan untuk membaca cerita utamanya dalam versi offline. Siapa tahu, seperti saya, Anda akan menemukan penghiburan dan pemahaman baru dalam kisah Kanata Hjuger dan para pendosa lainnya.
Baca Juga Artikel Berikut: Petualangan Gelap di Genggaman: Menyelami Dunia Class Diablo Immortal