Octopath Traveler II: Menyusuri Dunia Fantasi dalam Perjalanan

Octopath Traveler II

Jakarta, nintendotimes.com – Pada 2018, Square Enix meluncurkan sebuah RPG unik berjudul Octopath Traveler. Game ini sukses mencuri hati pemain dengan grafis “HD-2D” yang memadukan piksel retro dengan efek modern. Empat tahun kemudian, hadir Octopath Traveler II, melanjutkan formula sukses pendahulunya dengan nuansa yang lebih matang.

Bayangkan sebuah buku cerita dengan delapan bab berbeda. Setiap bab punya protagonisnya sendiri, tetapi semua kisah bisa saling terhubung. Itulah daya tarik utama Octopath Traveler II. Pemain tidak hanya diajak bertarung melawan monster, tapi juga menyelami kisah personal yang penuh warna.

Seorang gamer asal Bandung menceritakan pengalamannya saat pertama kali mencoba. “Saya pikir ini cuma RPG nostalgia, tapi ternyata lebih dari itu. Rasanya seperti membaca delapan novel sekaligus, tapi dengan kendali penuh di tangan saya.”

Dunia Solistia: Latar Fantasi yang Memukau

Octopath Traveler II

Octopath Traveler II menghadirkan dunia baru bernama Solistia. Berbeda dari pendahulunya yang hanya berfokus pada satu daratan, Solistia terbagi dua: bagian timur dan barat, dipisahkan oleh lautan luas. Dunia ini kaya akan budaya, teknologi, dan konflik, menciptakan panggung besar bagi para karakter.

Visual “HD-2D” kembali jadi bintang. Bayangkan hamparan kota yang berkilau di malam hari, hutan yang diterangi cahaya bulan, hingga desa kecil dengan latar musim dingin. Semua dibuat dengan detail menawan, membuat pemain betah berlama-lama menjelajah.

Selain itu, fitur siang dan malam memberi dimensi baru. Misalnya, seorang karakter bisa menggunakan kemampuan berbeda saat malam dibanding siang. Hal ini menambah variasi dalam eksplorasi sekaligus strategi.

Delapan Karakter, Delapan Jalan Cerita

Sesuai namanya, Octopath Traveler II kembali menghadirkan delapan karakter utama, masing-masing dengan kisah, latar belakang, dan tujuan hidup berbeda.

Beberapa contohnya:

  • Hikari, seorang pangeran dari negeri perang yang mencari jalan damai.

  • Agnea, gadis desa yang bercita-cita jadi penari terkenal.

  • Osvald, seorang sarjana yang dihukum penjara karena dituduh membunuh keluarganya.

  • Partitio, pedagang muda yang bermimpi menghapus kemiskinan.

Menariknya, kisah mereka terasa personal dan emosional. Pemain bisa memilih siapa yang akan dijadikan karakter pertama, lalu merekrut lainnya di sepanjang perjalanan.

Ada anekdot lucu dari seorang pemain di komunitas gamer lokal. Ia memilih Agnea sebagai karakter utama, tapi ketika bertemu Osvald, ia langsung terpikat oleh kelamnya cerita sang sarjana. “Rasanya kayak nonton drama Korea dan film noir sekaligus,” katanya.

Sistem Pertarungan: Strategi dan Kepuasan

Octopath Traveler II mempertahankan sistem pertarungan turn-based khas JRPG, tapi dengan tambahan strategi yang membuatnya segar.

Elemen utama:

  • Break & Boost: menyerang titik lemah musuh hingga “break”, lalu gunakan “boost” untuk melancarkan serangan beruntun.

  • Path Actions: setiap karakter punya kemampuan unik di luar pertarungan. Misalnya, Agnea bisa membujuk warga untuk ikut, sementara Osvald bisa “scrutinize” rahasia orang lain.

  • Latent Powers: kemampuan baru eksklusif di Octopath Traveler II yang memungkinkan karakter melepaskan jurus spesial.

Perpaduan sistem ini membuat tiap pertempuran terasa menantang sekaligus memuaskan. Pemain harus memikirkan strategi, bukan sekadar menekan tombol asal.

Musik dan Atmosfer yang Menghanyutkan

Salah satu kekuatan Octopath Traveler II adalah musiknya. Disusun oleh Yasunori Nishiki, soundtrack game ini sukses membawa emosi ke level lain.

Bayangkan berjalan di padang luas ditemani alunan biola yang syahdu, atau bertarung melawan bos dengan dentuman orkestra yang epik. Musik tidak hanya sebagai latar, tapi juga menjadi pendorong suasana hati pemain.

Bahkan banyak pemain mengaku mendengarkan soundtrack Octopath Traveler II di luar game, sebagai teman belajar atau bekerja.

Respon Pemain dan Posisi di Industri

Sejak rilis pada 2023, Octopath Traveler II mendapat sambutan positif dari kritikus maupun pemain. Banyak yang memuji bagaimana Square Enix berani mempertahankan gaya retro, tapi tetap relevan di era modern.

Di Indonesia, game ini juga punya penggemar setia. Diskusi di forum-forum online ramai membicarakan siapa karakter favorit, strategi pertarungan, hingga teori cerita yang saling terhubung.

Kehadiran Octopath Traveler II juga memperkuat tren kebangkitan JRPG klasik di tengah dominasi game open-world dan battle royale.

Tips untuk Pemain Baru

Bagi kamu yang tertarik mencoba Octopath Traveler II, berikut beberapa tips:

  1. Pilih karakter awal dengan bijak: karena ia akan selalu ada di timmu hingga akhir.

  2. Manfaatkan siang dan malam: gunakan Path Actions sesuai waktu untuk keuntungan maksimal.

  3. Eksplorasi setiap kota: banyak rahasia dan side quest tersembunyi.

  4. Atur strategi pertarungan: jangan hanya grinding level, tapi pelajari kelemahan musuh.

  5. Nikmati ceritanya perlahan: karena setiap karakter punya alur mendalam.

Kesimpulan

Octopath Traveler II bukan sekadar RPG biasa. Ia adalah perjalanan delapan jiwa yang berbeda, namun saling melengkapi dalam satu dunia. Dengan grafis unik, cerita mendalam, sistem pertarungan cerdas, dan musik memukau, game ini berhasil menciptakan pengalaman tak terlupakan.

Bagi penggemar RPG klasik maupun pemain baru yang ingin mencoba sesuatu yang segar, Octopath Traveler II adalah pilihan tepat. Ia bukan hanya game, tapi sebuah perjalanan emosional yang akan meninggalkan jejak di hati pemain.

Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming

Baca Juga Artikel Dari: Cyberpunk 2077: Dunia Futuristik Mengguncang Industri Game

Author